Benchmarking Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Bandung

Senin, 8 Februari 2021-Repositori institusi selalu menjadi bahasan menarik, bagaimana tidak? Repositori institusi terus berkembang bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi yang juga terus meningkatkan komunikasi ilmiah di kalangan peneliti. Sebuah institusi memiliki tanggung jawab moral dalam menyebarluaskan informasi ilmiah yang mereka hasilkan kepada masyarakat luas, sehingga penelitian tersebut dapat berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Membahas tentang Repositori merupakan sebuah hal yang sangat menarik dalam kegiatan pelestarian informasi, sehingga akan membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan akhir dari kegiatan tersebut. Benchmarking, adalah salah satu upaya yang bisa ditempuh seperti dilakukan oleh Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung yang melakukan benchmarking ke Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui aplikasi zoom Meeting.

Sebanyak empat delegasi dari Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung yang mengikuti kegiatan benchmarking ini terdiri dari Kepala Perpustakaan, Ka.Bag. Akademik, pustakawan dan IT. Mereka ingin mengetahui lebih jauh mengenai repositori Perpustakaan UPI, bagaimana mengelola data-data digital dan fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk mengakomodir kebutuhan tersebut.

Kegiatan yang diikuti oleh dua belas orang ini diawali dengan sambutan dari kepala Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung Sylvia Elyani Nur Falah, S.S.I., lalu dilanjutkan dengan sambutan dari kepala Perputakaan UPI Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, M.Si. Usai penerimaan dan sambutan hangat dari Kepala Perpustakaan UPI, selanjutnya Santi Santika, MP selaku koordinator digital asset management mengenalkan tentang repositori Perpustakaan UPI.

Aplikasi Repositori UPI adalah eprints versi 3.6. Eprints merupakan aplikasi opensource untuk membangun sebuah repositori institusional. Aplikasi yang dikembangkan oleh School of Electronics and Computer Science, University of Southampton, England United Kingdom ini sudah sesua dengan standar Open Archives Initiative Protocol untuk mendukung Metadata Harvesting (OAI-PMH). Aplikasi ini dapat diakses di www.eprints.org.

Repositori UPI memiliki tujuan untuk melestarikan aset intelektual yang dihasilkan oleh UPI serta memastikan aset tersebut dapat diakses terus menerus dengan mudah. Aset intelektual yang dikelola pada Repositori UPI saat ini meliputi:

  1. tugas akhir mahasiswa berupa skripsi, tesis, dan disertasi;
  2. artikel ilmiah sivitas akademika;
  3. prosiding dari beberapa seminar dan konferensi yang diadakan oleh UPI.

Selanjutnya Ibu Santi menjelaskan bagaimana tahapan proses pengelolaan koleksi born digital dan non born digital di Perpustakaan UPI dan sumber daya informasi yang harus ada agar dapat dikelola dengan baik. Sumber daya informasi yang harus ada diantaranya admin yang memelihara sistem aplikasi, database, server, DAM PIC yang mengatur pengelolaan data, dan uploader yang bertugas untuk melakukan pengelolaan data digital.

 

Usai pemeparan singkat dari Ibu Santi, Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung mendiskusikan perihal kesalahan (error) yang terjadi pada bagian division di Repository System STIKES ‘Aisyiyah Bandung. Pada tahapan ini Sari Hermawan, S.Pd selaku admin Repositori UPI membantu editing division serta penamaan pada bagian ini harus menyertakan kode program studi dari dikti.

Kegiatan benchmarking usai setelah kurang lebih tiga jam berdiskusi. Kepala Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung sangat berterimakasih kepada tim dari Perpustakaan UPI atas sambutan yang sangat hangat kepada Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung serta ilmu yang sangat bermanfaat. Semoga kedepannya Perpustakaan STIKES Aisyiyah Bandung dapat mengelola dengan baik aset intelektual yang dihasilkan oleh civitas akademika STIKES Aisyiyah Bandung, memastikan aset tersebut dapat diakses terus menerus dengan mudah serta dapat terus mengembangkan Repositori Perpustakaannya. (Isma.AS)