Surabaya, 31 Juli 2025 — Pustakawan Universitas Pendidikan Indonesia, berkesempatan diundang untuk mengikuti kegiatan “2025 Open Research Seminar” yang diadakan oleh Taylor & Francis. Seminar ini menjadi forum akademik bergengsi yang mempertemukan para peneliti, pustakawan, dan pengelola jurnal dan publikasi untuk berbagi praktik terbaik seputar open research dan open access, peluang penerbitan, serta kolaborasi akademik. Seminar ini dibuka oleh Brenda Foo, Vice President of Marketing Taylor & Francis untuk wilayah ESEA dan ANZ. Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah Nina Katarina (Open Research Manager Taylor & Francis), Prof. Ferry Efendi (Airlangga University), dan Dr Charanpal Bal (Binus University).
Salah satu paparan menarik disampaikan oleh Nina Katarina, yang membahas perkembangan kebijakan open access dan open research agreements. Ia menjelaskan transformasi besar yang dilakukan Taylor & Francis melalui berbagai mekanisme seperti read & publish agreement, open access fund, open books, serta journal conversions. Nina juga memaparkan bagaimana Perguruan Tinggi di Indonesia mulai merasakan dampak positif kerja sama dengan Taylor & Francis dalam meningkatkan visibilitas dan dampak risetnya.
Materi lain dibawakan oleh Prof. Ferry Efendi dari Universitas Airlangga, yang mengangkat tema “Crafting High Quality Manuscripts: Tips and Insights from the Top 2% of World Scientists”. Beliau menekankan pentingnya perencanaan strategis sejak tahap ide hingga pengajuan naskah, termasuk bagaimana membedakan karya ilmiah yang unggul, menulis dengan daya tarik tinggi, memilih jurnal yang tepat, serta mengevaluasi pengaruh riset terhadap masyarakat luas. Prof. Ferry juga mengingatkan bahwa meskipun sebuah penelitian tidak selalu harus sangat baru, setidaknya tetap memiliki keunikan.
Selain itu, Dr. Charanpal Bal dari Binus University berbagi panduan praktis dalam menghadapi proses peer review dalam topik “Getting Published: A Practical Guide to Peer Review”. Ia mengajak peserta agar tidak memandang kritik sebagai serangan, tetapi justru sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas artikel ilmiah. Dr. Charanpal memberikan kiat menyusun tanggapan secara terstruktur, sopan, dan positif terhadap setiap masukan reviewer, termasuk bagaimana melakukan klarifikasi dan perbaikan jika terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian artikel.
Partisipasi pustakawan UPI dalam forum ini menjadi bukti nyata peran aktif perpustakaan dalam mendukung ekosistem riset terbuka, sekaligus memperluas jaringan kerja sama internasional. Perpustakaan UPI terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan literasi informasi, kolaborasi akademik, dan kualitas publikasi ilmiah di tingkat global.