
Bandung, 23 Oktober 2025. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sukses menyelenggarakan kegiatan daring bertajuk “Eksplorasi Scopus untuk Akademisi UPI” pada Kamis, 23 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Perpustakaan UPI dan Elsevier, sekaligus menjadi bagian dari tindak lanjut program Trial Access Scopus yang tengah dibuka bagi seluruh sivitas akademika UPI.
Webinar ini dihadiri oleh 170 peserta melalui Zoom, yang terdiri dari dosen UPI dan 20 partisipan dari platform YouTube. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Perpustakaan UPI, Dr. Riche Cynthia Johan, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya akses terhadap sumber informasi ilmiah bereputasi sebagai fondasi utama dalam penguatan budaya akademik dan riset. Bertindak sebagai MC dan moderator adalah Nanda Khaerunnisa, S.S.I., pustakawan UPI yang memandu jalannya acara dengan penuh antusiasme dan profesionalisme.

Sesi utama menghadirkan pembicara internasional, Joshua Benjamin, seorang clinical researcher di Singapore’s National University Health System. Dalam paparannya, Joshua menjelaskan secara komprehensif bagaimana Scopus dapat dimanfaatkan sebagai alat strategis dalam pengembangan riset, pemetaan literatur, dan peningkatan visibilitas publikasi akademik. Ia juga menekankan pentingnya literasi informasi dan analisis bibliometrik dalam mendukung kualitas penelitian di lingkungan perguruan tinggi.

Lebih dari sekadar memperkenalkan Scopus, kegiatan ini mencerminkan dukungan nyata Perpustakaan UPI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan membuka akses ke basis data internasional, UPI mendorong pemerataan kesempatan belajar dan riset yang inklusif serta berstandar global. Melalui kegiatan ini, Perpustakaan UPI berharap agar para dosen dan peneliti semakin terdorong untuk aktif berkontribusi dalam percakapan ilmiah global, menghasilkan publikasi berkualitas, serta memperkuat jejaring kolaborasi lintas disiplin. Akses terhadap Scopus diharapkan menjadi katalis dalam membangun ekosistem riset yang dinamis, terbuka, dan berdampak bagi masyarakat.






