Wujud Produktivitas Pustakawan UPI: Isma Anggini Saktiani Sumbangkan Lima Judul Buku Terbaru untuk Perkaya Literasi di Perpustakaan UPI

Bandung, 21 Mei 2025 — Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menerima sumbangan karya cetak dari salah satu pustakawan paling produktifnya, Isma Anggini Saktiani, yang juga dikenal luas sebagai penulis aktif di bidang literasi anak dan sastra. Kali ini, beliau menyumbangkan lima judul buku terbaru, masing-masing sebanyak satu eksemplar, yang seluruhnya telah diterbitkan oleh Dandelion Publisher pada tahun 2024 dan 2025.

Lima judul terbaru yang menambah khazanah koleksi Perpustakaan UPI adalah:
1) Pinasthika Laksamana: Kumpulan Puisi Akrostik (2024)
2) 99 Cerita Edukasi: Membangun Karakter Baik Anak dalam Kumpulan Cerita Bergambar (2025)
3) Cerita Pasukan Kamar Tidur dan Perkakas Dapur (2024)
4) Fairy Tale: Kumpulan Cerita Bergambar Menarik untuk Bacaan Anak (2025)
5) Akrotik Gorean Hati: Antologi Puisi Akrostik Pegiat Literasi (2024)

Penyerahan buku dilakukan langsung oleh penulis dan diterima oleh perwakilan Perpustakaan UPI, yaitu Erna Sunarni, M.Pd. (Kepala Seksi Administrasi Umum) dan Santi Santika, S.Sos., M.P. (Kepala Divisi Layanan Perpustakaan). Sumbangan ini memperkuat peran Perpustakaan UPI sebagai pusat dokumentasi karya sivitas akademika, sekaligus memperkaya koleksi literatur fiksi, puisi, dan pendidikan anak yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan literasi dasar dan apresiasi sastra.

Isma Anggini Saktiani dikenal sebagai salah satu pustakawan Universitas Pendidikan Indonesia yang paling konsisten dalam melakukan serah simpan karya cetak. Sepanjang tahun 2020 hingga 2023, ia telah menyumbangkan sedikitnya 9 judul buku ke Perpustakaan UPI, dengan cakupan tema mulai dari kepustakawanan, sastra, puisi akrostik, hingga kajian humaniora. Total kontribusinya kini mencapai 14 judul buku, menempatkannya sebagai teladan bagi pustakawan sekaligus penulis yang berkontribusi nyata dalam penguatan budaya literasi kampus.

“Saya percaya bahwa perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi ruang hidup untuk menumbuhkan imajinasi, karakter, dan kreativitas. Melalui sumbangan ini, saya berharap perpustakaan dapat menjadi rumah kedua bagi para pencari ilmu pengetahuan dan penggerak masa depan,” ujar Isma Anggini Saktiani.

Sumbangan ini diharapkan dapat mendorong semangat menulis di kalangan pustakawan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UPI serta membangun kesadaran pentingnya mendokumentasikan karya intelektual sebagai bagian dari memori institusi.

Skip to content