Artikel Bisa Berkawan “Librarian’s Pick: Buku Favorit Pustakawan”

Di masa pandemi ini, hampir semua orang mengalami stress ataupun depresi. Mulai dari berbagai pencapaian pribadi yang tidak bisa dicapai, sampai program kerja yang tidak mungkin dilaksanakan karena terhalang oleh protokol Kesehatan dan berbagai peraturan yang mengikuti Adaptasi Kebiasaan Baru. Dalam kondisi seperti ini, diperlukan saluran-saluran yang bisa menjadikan beban yang ada di dada tidak terlalu menumpuk. Beberapa orang memilih untuk menyalurkannya dalam bentuk olahraga, berkebun, memelihara hewan domestic, dan mengapa tidak, membaca buku.

Untuk membaca, terkadang kita perlu bantuan memilih buku yang tepat untuk situasi yang tepat. Untuk itu, Pustakawan UPI, memilihkan sepuluh buku yang bisa dibaca oleh pemustaka di masa pandemi dalam sesi Bisa Berkawan tanggal 4 Maret 2021 kemarin. Dengan bergantian, Pak Herli Bahtiar Saleh (pustakawan layanan skripsi), Bu Isma Anggini (Pustakawan layanan Jurnal dan Paska Sarjana) dan Bu Dian Arya (Pustakawan layanan Referensi), membahas 10 judul buku yang terdiri buku fiksi dan non fiksi.

Buku non fiksi yang dibahas berjudul “Smart Answer in Job Interview” Karya Yusup Priyasudiarja yang merupakan buku favorit Bu Isma, dan yang sudah membantunya dalam mendapat pekerjaannya sekarang. Yang kedua adalah buku yang berjudul “Djiwa Manis Indoeng Disajang” karya Haryadi Suadi yang berisi sejarah musik di Indonesia sejak awal 1900-an sampai 1945, yang merupakan buku favorit Pak Herli. Bu Isma mengusulkan pemustaka untuk membaca buku biografi tokoh favoritnya, yaitu Coco Channel, yang memperjuangkan hak asasi perempuan dengan mendirikan line fashion-nya sendiri, dan mempertahankannya walaupun di masa perang dunia.

Sisanya merupakan buku-buku non fiksi yang juga merupakan koleksi Perpustakaan UPI. Untuk buku fiksi sejarah, Pak Herli mengusulkan buku “1984” karangan George Orwell yang merupakan satir dari penggambaran sebuah pemerintahan yang totalitarianisme, yang juga merupakan sebuah buku futuristic karena ditulis tigapuluh tahun sebelum judulnya. Bu Dian mengusulkan buku “Senopati Pamungkas” karya Arswendo Atmowiloto, yang ditujukan untuk mereka yang menyukai cerita silat semacam buku-buku Kho Ping Hoo. Dengan berlatar belakang Kejayaan Singasari dan pembentukan kerajaan Majapahit, buku ini juga penuh dengan filosofi-filosofi kehidupan, selain penggambaran romansa dan kanuragan.

Untuk genre romance, Bu Isma mengusulkan buku Ayat-ayat Cinta, yang termasuk ke dalam buku yang paling sering dipinjam oleh pemustaka UPI, yang menceritakan kisah cinta insan manusia yang tidak sempurna akan tetapi terus berjuang meraih mimpinya. Untuk genre fantasi, Pak Herli memilihkan seri Lord of The Ring karya Tolkien, yang merupakan buku fantasi terkompleks yang pernah dibacanya, akan tetapi mengasyikan karena selalu menemukan hal yang baru bila dibaca ulang. Di Perpustakaan UPI, buku ini tersedia baik dalam edisi Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia.

Untuk buku terakhir, Bu Dian dan Pak Herli memilihkan buku “Davinci Code”, yang merupakan buku yang sangat popular di seluruh dunia, dan bahkan sudah diangkat ke layar perak, terlepas dari segala kontroversi yang meliputi penerbitan buku tersebut. Perpustakaan UPI memiliki buku ini dalam edisi illustrated, dengan kertas lux, sehingga ilustrasinya bisa tergambarkan dengan jelas.

Dengan menceritakan buku-buku favoritnya, pustakawan UPI berharap UPI Readers semua bisa mendapatkan insight, Buku apa yang akan say abaca hari ini?’, karena di masa yang menuntut kita untuk mengecek gadget setiap saat setiap hari, maka sudah saatnya kita kembali ke  buku.